PELAJARAN DARI YANG TERLEWATKAN

KU dan hal yang terlewatkan benar-benar tidak bisa dipisahkan.

Aku hidup dengan penuh kasih sayang, perhatian dan nilai agama yang kuat, hingga di usia SD- ku, aku tumbuh dengan gadis kecil yang baik…Dan pelajaran yang terlewatkan nya adalah aku belajar bahwa keluarga-ku ingin membentuk pribadi yang memandang nilai agama.

Aku tumbuh menjadi remaja yang berbusana biru, dan pengekangan di keluarga-ku semakin di perketat, karena waktu remaja aku selalu terbawa arus, dan arus itu terkadang baik untuk-ku, bahkan sebaliknya. Dari pengekangan yang diterapkan oleh keluarga-ku aku belajar, bahwa kita harus mempunyai batasan dalam bergaulan.

Dunia-ku sekarang berbeda, aku berpakaian abu. Aku rasa, aku bisa mengeksploarsi dari kepenatan busana biru, tetapi tidak ku bayangkan, aku hidup di dunia yang berbeda yaitu dunia pesantren. Perlahan aku mulai berubah, pendiam-ku hilang, rasa tidak percaya diri bisa ku tepis sedikit demi sedikit dan aku perlahan mandiri dan bisa menyelesaikan masalah sendiri. AKu megambil pelajaran bahwa keluarga ku ingin menajadikan-ku remaja yang baik dan mandiri

Dunia ku mulai berubah kembali saat ku duduk di bangku kuliah dengan busana kedewasaan, dari 3 masa yang terlewatkan aku selalu mengambil pelajaran bahwa aku harus berjuang untuk pendidikan-ku.

Terkadang aku merasa aku tak seperti yang lain, tapi aku juga mengerti kalau yang lain tidak akan seperti aku. Karena menjadi diri sendiri adalah hal yang terbaik.

Dan hal yang terlewatkan adalah pelajaran yang paling berharga dalam hidupku. Karena yang terlewatkan adalah cerminan untuk hari yang akan datang, dan hari esok adalah harapan yang besar untuk-ku.