SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIPELIHARA OLEH SEORANG GURU
1. MENGIKHLASKAN ILMU KEPADA ALLAH
Seorang Guru harus menanamkan sifat ikhlas ke dalam jiwa murid-muridnya. Seorang Guru harus membawa serta sifat itu dalam setiap memulai pekerjaan dan harus selalu mengingatnya.
2. KEJUJURAN SEORANG GURU
Jujur adalah penyelamat bagi Guru di dunia dan di akhirat. Bohong kepada murid akan menghalangi penerimaan dan menghilangkan kepercayaan. Bohong pengaruhnya sampai kepada masyarakat dan tidak terbatas kepada orang yang melakukannya.
3. KESESUAIAN PERKATAAN DENGAN PERBUATAN
Sungguh tercela orang yang ucapannya bertentangan dengan perbuatannya. Cukuplah baginya firman Allah yang berbunyi “ Sangat Besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan” (ash Shaff: 3). Pada ayat tersebut pelajaran dan hikmah berharga bagi orang yang berakal. Adanya perbedaan ucapan dengan perilaku seseorang Guru hanya akan membuat seorang murid berada dalam kebingungan. Selain itu, sikap tersebut juga hanya akan membuat murid bersikap labil. Ada tanggung jawab besar yang di emban para Guru dan pendidik.
4. ADIL DAN EGALITER
Betapa agungnya sikap adil. Sebagaimana Allah memerint bahkan untuk bersikap Adil dan mewajibkan hamba-Nya untuk berlaku adil terhadap kerabat dekat ataupun jauh, juga terhadap musuh sekalipun. Pentingnya mewujudkan sikap adil dan menyamakan hak setiap murid. Karena sikap tersebut akan menebarkan rasa cinta dan kasih sayang diantara mereka. Sikap adil harus diwujudkan ketika memberikan nilai dan peringkat kepada para murid. Tetap menjaga hubungan baik berupa kedekatan dan persahabatan terhadap murid tertentu, dengan berusaha menutupinya dari pendengaran dan penglihatan murid-murid yang lain.
5. MENGHIASI DIRI DENGAN AKHLAK MULIA DAN TERPUJI
Akhlak adalah sikap yang terpuji yang harus dimiliki oleh seorang Guru. Kemudian ia memerintahkan kepada murid-muridnya untuk berakhlak baik. Ucapan yang baik senyuman dan rautmuka yang berseri dapat menghilangkan jarang yang membatasi antara seorang guru dengan muridnya. Sikap kasih dan sayang, serta kelapangan hati seorang pendidik akan dapat menangani kebodohan seorang murid.
6. KETAWADHUAN SEORANG GURU
Dampak dari sifat tawadhu bukan hanya dirasakan oleh seorang Guru, tetapi juga akan dirasakan oleh para murid. Sifat ini akan memberikan dampak yang positif bagi diri mereka. Sifat tawadhu dapat menghancurkan batas yang menghalangi antara seorang Guru dengan muridnya. Sifat sombong dapat menyebabkan para murid menjauhi Guru mereka. Mereka juga akan menolak menerima ilmu darinya. Jika seorang murid dekat dengan Gurunya, maka ia akan mampu menyerap ilmu dengan baik. Sifat tawadhulah yang dapat mewujudkan kedekatan tersebut.
7. KEBERANIAN SEORANG GURU
Sifat berani pada diri seorang Guru adalah tuntunan yang seharusnya dipenuhi oleh setiap Guru. Mengakui kesalahan tidak akan mengurangi harga diri seseorang. Bahkan sikap seperti akan mengangkat derajatnya, sekaligus bukti keberanian yang dimilikinya. Mengakui kesalahan maknanya adalah memperbaiki kesalahan. Lawannya adalah terus-menerus mengulangi kesalahan yang sama dan bersikeras terhadap kesalahan tersebut.
8. CANDA GURU KEPADA MURID-MURIDNYA
Dampak positif yang ditimbulkan dari senda gurau adalah terciptanya suasana nyaman di ruangan kelas. Menghilangkan rasa jenuh yang menghinggapi para murid. Tetap memperhatikan larangan yang berlebih-lebihan dalam bersenda gurau, agar pelajaran yang hendak dicapai tidak keluar dari yang dicita-citakan dan tidak menghilangkan faedah kewibawaan dan kehormatan. Senda gurau hendaknya tidak dilakukan kecuali dalam hal kebenaran dan kejujuran. Tidak menyakiti dan menghina murid dalam bersenda gurau.
9. SABAR DAN MENAHAN AMARAH
Kesabaran adalah alat yang paling baik bagi kesuksesan seorang guru. Amarah adalah perasaan dalam jiwa. Amarah akan menyebabkan hilangnya kontrol diri dan lemah dalam membedakan seseuatu. Kekuatan seorang Guru tersembunyi pada bagaimana ia mampu mengendalikan amarahnya ketika terjadi sesuatu yang membuatnya marah dan bagaimana ia mampu menguasai akal sehatnya.
10. MENGHINDARI UCAPAN KOTOR DAN KEJI
Perangai-perangai buruk ini akan menjalar pada orang lain dan memengaruhinya. Ejekan dan hinaan hanya akan menyebabkan jatuhnya harkat dan derajat orang yang dihina. Hal ini menmulkan adanya rasa permusuhan dan kemarahan. Oleh karena itu seorang Guru harus menghindari sifat yang tercela tersebut.
11. GURU MEMINTA BANTUAN ORANG LAIN
Bermusyawarah dapat membantu seorang Guru ketika menghadapi suatu permasalahan dan perkara sulit yang menjadi tanggung jawabnya. Meminta pendapat orang lain tidak menunjukan rendahnya tigkat martabat dan keilmuan seseorang. Bahkan sikap tersebut merupakan pertanda tingginya tingkat kecerdasan dan kebijaksanaan seseorang. Bermusyawarah dapat mendekatkan seseorang kepada kebenaran. Sedangkan meninggalkannya hanya akan menjauhkan dirinya dari kebenaran
TUGAS DAN KEWAJIBAN GURU
1. MENANAMKAN AKIDAH YANG BENAR DAN MEMPERKOKOH KEIMANAN KETIKA MENGAJAR
Bahwasanya menanamkan akidah dengan cara menjelaskan ilmu-ilmu selain ilmu syariat adalah cara yang sangat baik sekali. Dengan cara iu akan terjalin ikatan yang kuat antara seorang muslim dengan agamanya dalam seluruh aspek kehidupan.
2. MEMBERIKAN NASIHAT KEPADA MURID
Nasihat merupakan tuntunan syariat islam sebeluma adanya tuntunan berupa pendidikan dan pengajaran. Mengarahkan seseorang murid ke arah yang benar, memerintahkan sesuatu yang baik baginya, meluruskan jika ia menyimpang dari jalan yang lurus, dan hal-hal seperti itu adalah kewajiban seorang Guru.
3. BERSIKAP LEMBUT TERHADAP MURID DAN MENDIDIKNYA DENGAN CARA YANG BAIK
Bersikap lembut terhadap seorang murid hendaknya ditampakan ketika seorang murid belum memiliki cukup ilmu. Penilaian terhadap kesalahan yang dilakukan oleh seoran murid, apakah ia termasuk kesalahan yang dilakukan kerena minimnya ilmu atau tidak, kembali pada penilaian Guru itu sendiri.
4. TIDAK TERANG-TERANGAN MENYEBUTKAN NAMA KETIKA MENCELA SESEORANG
Jika seseorang melakukan kesalahan secara sengaja dan memiliki ilmu tentang kesalahannya itu, maka seorang Guru harus memikirkan secara serius langkah terbaik apa yang harus diambil dalam rangka mengatasi dan memberikan pelajaran kepada perilaku perbuatan tersebut. Kecerdasanan seorang Guru terletak pada kemampuannya mengatasi kesalahan murid, tanpa harus mengumumkan pelaku perbuatan salah tersebut.
5. MENGUCAPKAN SALAM KEPADA MURID SEBELUM DAN SESUDAH PELAJARAN BERLANGSUNG
Ucapan salam adalah cara untuk menebarkan kasih sayang antara seorang Guru dengan murid-muridnya. Hendaknya seorang Guru mengucapkan salam kepada murid-muridnya ketika masuk dan meninggalkan ruangan kelas.
6. MEMBERIKAN HUKUMAN KETIKA MENGAJAR
Memberikan hukuman secara bertaahap kepada orang yang melakukan kesalahan. Tidak menggunakan cara hukuman berupa pukulan kecuali dalam keadaan yang memang perlu mengggunakannya.
7. MEMBERIKAN HADIAH KEPADA MURID
Memberikan hadiah dapat menimbulkan dampak yang positif untuk memacu semangat belajar murid dan memotivasinya untuk lebih giat dalam menuntut ilmu. Penghargaan dan hadiah hendaknya dijadikan sebagai sebuah sarana, bukan sebagai tujuan.
METODE DAN TEKNIK PENGAJARAN
1. MEMPERSIAPKAN MURID UNTUK MENERIMA ILMU YANG AKAN DIBERIKAN
Mempersiapkan murid agar dapat siap menerima pelajaran dapat menggunakan metode langsung ataupun tidak langsung. Metode berupa permintaan diam kepada murid-murid adalah salah satu cara yang paling baik untuk menarik perhatian mereka. Seorang Guru hendaknya menggunakan cara berupa seruan secara langsung. Metode berupa seruan langsung biasanya dilakukan pada awal pelajaran, tetapi terkadang dilakukan ketika proses mengajar tengah berlangsung. Metode berupa permintaan perhatian secara tidak langsung membutuhkan kecerdasan Guru. Metode ini dapat dilakukan di awal ataupun ketika sedang proses belajar mengajar berlangsung.
2. ADANYA INTERAKSI PENDENGARAN DAN PANDANGAN YANG BAIK ANTARA GURU DAN MURIDNYA
Cara mengajar berupa pemberian penjelasan atau menyampaikan pelajaran kepada murid-murid adalah cara yang paling baik agar tercapai interaksi yang baik antara Guru dengan muridnya. Oleh karena itu adanya pendengaran dan pandangan adalah cara yang paling baik untuk dapat menyampaikan informasi kepada murid secara tepat sasaran. Interaksi pendengaran dan pandangan dapat membantu seorang Guru mengendalikan ruangan kelas. Berikut adalah cara Rosulullah dalam menjalankan tugasnya dalam pendidikan
- Interaksi Pendengaran
a) Teknik Berbicara (presentasi dan Penjelasan) yang tidak terbata-bata
b) Tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu bernada puitis
c) Mengeraskan suara atau mengubah warna suara ketika mengajar
d) Seorang Guru hendaknya terus menjelaskan pelajaran dan tidak memotong penjelasan itu
e) Diam sebentar di tengah-tengah penjelasan
- Interaksi Pandangan
a) Adanya interaksi pandangan antara Guru dan muridnya
b) Memanfaatkan Ekspresi Wajah
c) Tersenyum
3. MENGGUNAKAN METODE DAN PRAKTIKUM DALAM PENGAJARAN
Menggabungkan metode teoritis dengan praktikum dalam mengajar merupakan salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mendidik dan mengajar. Metode seperti ini memudahkan seorang Guru. Metode ini juga dapat memberikan keluangan waktu dan tenaga seorang Guru. Membuat murid berperan aktif dalam menerapkan metode praktikum, agar manfaat yang ingin dicapai dapat terwujud. Seorang Guru hendaknya berusaha membuat cara agar para murid dapat mengetahui sendiri kesalahan mereka, seperti mengembalikan hasil pekerjaan rumah kepda muridnya tanpa mengkoreksinya. Hal tersebut dilakukan agar murid tersebut mau mengkaji ulang sendiri dan dapat mengetahui sendiri kesalahan yang dibuatnya. Menerapkan dan mempraktikan sesuatu adalah sarana terbaik agar ilmu yang disampaikan dapat dihafal dan terjaga dari kelupaan.
4. MENJELASAKAN PELAJARAN ILMIAH DENGAN METODE YANG SESUAI DENGAN TINGKAT PEMIKIRAN DAN PEMAHAMAN SEORANG MURID
Terdapat perbedaan tingkat kecerdasan dan pemahaman murid-murid, antara individu yang satu dengan individu yang lain dan antara satu kelompok dengan kelompok lain. Kecerdasan seorang Guru terletak pada kemampuannya dalam menyampaikan ilmu kepada muridnya sesuai dengan kemampuan murid tersebut. Bukan pada kemampuannya dalam memaparkan nash dan dalil, serta banyaknya persoalan yang ia kuasai. Mengukur tingkat kecerdasan para murid, baru kemudian mengajarkan mereka sesuai dengan tingkat kecerdasan mereka ini. Membebani akal seorang murid dengan sesuatu yang tidak dapat ditanggungnya dan memberikan beban di atas kadar kemampuannya, tidak akan memberikan apapun kepada sang murid, kecuali rasa bingung dan kebodohan.
5. MENGGUNAKAN TEKNIK DISKUSI DAN PENJELASAN YANG MUDAH DICERNA AKAL
Menggunakan metode yang logis dalam memberikan jawaban merupakan cara yang baik. Karena cara itu dapat membuat ilmu yang disampaikan dapat masuk ke dalam otak pendengarnya, sebagaimana yang diharapkan. Memperhatikan penggunaan kata yang sederhana dalam berdiskusi. Juga membuat agar para murid berperan aktif dalam berdiskusi agar terjadi diskusi yang dinamis. Membuat contoh sederhana yang mudah dipahami oleh akal seorang murid, seperti dalam kisah seorang pria Arab badui yang mempertanyakan perihal anaknya yang terlahir dengan warna kulit hitam. Rasulullah kemudian memberikan contoh yang mudah dipahami oleh pria tersebut, yaitu berupa unta. Memperhatikan pendengar, apakah ia termasuk orang yang dapat percaya dengan hanya menggunakan dalil-dalil yang logis atau tidak.
6. MENGAJAR MELALUI CERITA
Cerita pada umumnya disukai oleh jiwa manusia. Ia juga memiliki pengaruh yang menakjubkan untuk dapat menarik perhatian pendengar dan dapat membuat seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian dalam sebuah kisah dengan cepat. Cerita tidak hanya ditujukan untuk hiburan semata, akan tetapi harus diambil pelajaran, nasihat, dan pendidikan yang ada di dalamnya. Cerita dapat memberikan pengaruh yang besar bagi perilaku para murid. Terlebih lagi jika cerita tersebut benar-benar riil terjadi dan berisi tentang persoalan penting. Bercerita adalah metode yang sangat baik dalam pendidikan. oleh karena itu, hal tersebut harus mendapat perhatian khusus dari seorang guru.
7. MEMBERIKAN CONTOH KETIKA MENGAJAR
Memberikan perumpamaan merupakan saran yang baik untuk memudahkan dalam memahami makna-makna dan pemikiran-pemikiran yang terkandung. Seorang guru hendaknya menggunakan perumpamaan ketika sekiranya ada pelajaran yang sulit dipahami oleh otak para murid. Ia dapat bersandar pada perumpamaan agar dapat membuat pelajaran itu lebih sederhana dan dapat mudah dipahami. Manfaat pemberian perumpamaan tergantung pada kecerdasan seorang guru dalam memberikan gambaran berupa perumpamaan tersebut, agar perumpamaan yang diberikan sesuai dengan maksud yang hendak dijelaskan.
8. METODE PEMBERIAN MOTIVASI DALAM MENGAJAR
Menggunakan metode tasywiq dan pemberian motivasi adalah salah satu metode yang paling baik untuk memancing semangat belajar, meneliti, dan menelaah seorang murid. Seorang guru ketika berkata hendaknya memilih ungkapan-ungkapan yang dapat membuat jiwa orang yang mendengarnya penasaran. Seperti ucapan Rasulullah saw, “Aku akan ajarkan engkau satu surah yang paling agung di dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari dalam masjid.” Juga seperti ucapan beliau,”Berkumpulah, sesungguhnya aku akan membacakan kepada kalian sepertiga Al-Qur’an.” Juga ucapan beliau, “Sebentar lagi akan datang kepada kalian seorang pria yang merupakan ahli surge (sebanyak tiga kali).” Semakin kuat ungkapan yang bernada tasywiq digunakan, semakin kuat pula motivasi (rasa ingin tahu).
9. MENGGUNAKAN ISYARAT (GERAKAN TANGAN DAN KEPALA) KETIKA MENGAJAR
Memanfaatkan gerakan kedua tangan dan kepala untuk kepentingan pendidikan. Isyarat bermanfaat bagi seorang guru untuk mempersingkat ucapan atau waktu. Juga bermanfaat untuk mempertegas ucapan, mempertegas berbagai hal penting, menarik perhatian pendengar, membantu seorang guru untuk mengungkapkan dengan bahasa lisan, dan lain sebagainya. Ada banyak isyarat yang telah biasa kita lakukan, seperti isyarat untuk diam, larangan atau permintaan untuk datang menghampiri dan beranjak pergi. Melakukan gerakan tangan yang berlebihan hanya mengganggu konsentrasi seorang murid. Sealiknya, tidak memanfaatkan gerakan tangan akan membuat seorang Guru kehilangan salah satu cara untuk memperjelas pelajaran yang akan diterangkan kepada murid. Kedua hal ini adlaah sikap yang keliru.
10. MENGGUNAKAN SKETSA (GAMBAR) UNTUK MEMPERJELAS KETERANGAN
Penjelasan yang diperkuat dengan gambar atau tulisan akan membuat penjelasan tersebut semakin jelas. Gambaran dan tulisan yang mengiringi penjelasan akan membantu penyampaian ilmu pengetahuan secara lebih cepat. Tulisan dan gambar hendaknya harus jelas dan dapat dilihat oleh seluruh murid. Juga memperhatikan halangan yang mengganggu penglihatan para murid untuk dapat melihat gambar atau tulisan tersebut.
11. MEMPERJELAS PERSOALAN PENTING DENGAN METODE MENGUNGKAPKAN ALASAN
Metode mengungkapkan alasan akan memperjelas sesuatu yang sulit dan berat dipahami oleh murid. Metode mengungkapkan alasan akan memberikan perasaan tenang bagi murid. Selain itu, makna yang terkandung akan melekat pada otak. Metode mengungkapkan alasan akan membuat ilmu pengetahuan semakin tertanam pada otak murid.
12. MEMBIARKAN MURID MENCARI JAWABAN SENDIRI
Memberikan kesempatan kepada murid untuk menjawab sendiri suatu pertanyaan merupakan metode yang sangat bermanfaat dalam mengoptimalkan kerja otak dan mengasah akal pikiran. Permasalahan yang diajukan oleh Guru bisa berupa pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, atau bisa berupa pertanyaan yang memang harus dijawab. Metode seperti ini tentunya membutuhkan kecerdasan dan kepandaian seorang Guru dalam memilih contoh yang tepat. Jika permasalahan yang diajukan mudah bukan merupakan permasalahan yang sulit untuk dicerna dalam otak, maka tujuan yang ingin dicapai pun akan mudah dicapai.
13. MENGGUNAKAN TEKNIK PENGULANGAN DALAM PENGAJARAN
Mengulang ucapan sebanyak tiga kali dapat membuat tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Terkadang pengulangan tersebut bisa lebih dari tiga kali, tergantung pada kebutuhan. Mengulang-ulang ucapan adalah sarana yang baik agar informasi ilmu pengetahuan yang disampaikan dapat dihafal dengan baik. Ia juga dapat membuat murid terfokus pada poin tertentu yang dianggap penting. Mengulang-ulang panggilan nama bisa membuat orang yang dipanggil lebih siap untuk dapat menerima berita yang akan disampaikan.
14. MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBAGIAN POIN (GARIS BESAR MATERI PELAJARAN) KETIKA MENGAJAR
Menggunakan teknik pembagian poin akan membantu murid dalam menghafal ilmu dan menjaganya dari kelupaan. Metode ini mengharuskan adanya ketelitian dan kepandaian seorang Guru. Ketika menggunakan metode ini, alangkah lebih baik menyebutkan pembagian secara global terlebih dahulu, baru kemudian menyebutkan perinciannya.
15. MENGGUNAKAN TEKNIK BERTANYA KETIKA MENGAJAR
Teknik bertanya adalah metode yang baik untuk menarik perhatian pendengar dan membuat pendengar siap terhadap apa yang akan disampaikan kepadanya. Pertanyaan terkadag bisa dilontarkan di awal pembicaraan dan di pertengahannya, tergantung kondisi ketika itu. Seorang Guru hendaknya melontarkan pertanyaan kepada murid-muridnya secara keseluruhan, lalu memberikan waktu sebentar bagi mereka untuk mendapatkan jawaban pertanyaan tersebut. Baru kemudian menunjuk salah seorang murid untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pada kondisi-kondisi tertentu, seorang guru boleh menunjuk salah seorang murid dalam menjawab pertanyaan secara cepat atau untuk menegur murid yang lalai atau sedang tidur. Akan tetapi, cara seperti ini hendaknya tidak dibiasakan.
16. MELONTARKAN PERMASALAHAN ILMIAH YANG BELUM JELAS UNTUK MENGUKUR TINGKAT KECERDASAN MURID
Pentingnya metode ini untuk memperkuat pemahaman dan memperluas pengetahuan. Faedah yang dapat diambil dari metode ini adalah dapat melekatkan pemahaman tertentu pada pikiran murid. Memberikan petunjuk berupa perbandingan akan dapat membantu murid menemukan jawaban yang benar. Memberikan penjelasan tentang jawaban yang benar ketika murid tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
17. MEMOTIVASI MURID UNTUK MENGAJUKAN PERTANYAAN
Bertanya dapat menghapuskan kebodohan serta memperbaiki pemahaman dan pemikiran. Guru yang memberikan kesempatan dan motivasi kepada murid-muridnya untuk berani mengajukan pertanyaan memiliki manfaat sebagai berikut ;
1) Mengukur tingkat pemahaman murid-muridnya
2) Memberikan motivasi kepada murid yang pemalu agar berani mengajukan pertanyaan.
3) Agar murid-murid yang lain dapat mengambil manfaat ketika mendengar jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
4) Sebagai instropeksi seorang Guru untuk kembali mengevaluasi cara menyampaikan pelajannya, yaitu ketika ia mengetahui dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan murid-muridnya bahwa muridnya belum memahami pelajaran dengan baik.
18. MEMBERIKAN JAWABAN YANG LUAS SESUAI KONDISI PENANYA
Para guru dan pendidik banyak menerima pertanyaan dari murid-murid dan anak didik mereka. Pada hal, meringkas jawaban hanya sebatas maksud dari pertanyaan itu saja tidak selamanya kita lakukan pada setiap kesempatan. Pada satu kesempatan, terkadang seorang guru hendaknya memberikan jawaban yang lebih dari sekedar menjawab pertanyaan saja. Akan tetapi lebih baik jika ia memberikan penjelasan dengan memberikan keterangan yang lain yang masih berkaitan dengan pertanyaan tersebut. Berikut ini penjelasan yang baik adalah :
- Menyikapi orang yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan tingkat pengetahuannya
- Menyikapi si penanya dengan sikap yang bermanfaat baginya
19. MEMBERIKAN KOMENTAR ATAS JAWABAN MURID
Memberikan komentar terhdap jawaban seorang murid dapat bermanfaat bagi si penjawab untuk memperbaiki jawabannya. Selain itu, juga bermanfaat bagi murid-murid yang lain untuk mengetahui apakah jawaban rekannya itu diterima atau tidak. Apabila murid memberikan jawaban yang salah, henndahlah tetap menjaga perasaannya
20. UCAPAN SEORANG GURU YANG MENGATAKAN “ AKU TIDAK TAHU “ KARENA MEMANG IA TIDAK MENGETAHUI, ADALAH BAGIAN DARI SEBUAH ILMU.
Mengatakan sesuatu yang tidak berdasarkan ilmu selalu mendapat kecaman dari kitabullah dan sabda Rasulullah SAW. Mengatakan sesuatu tanpa didasari ilmu hanya akan merusak, tidak akan pernah memperbaiki. Tidak mengetahui sesuatu sesuatu aib dan kekurangn bagi seorang Guru. Seorang Guru harus menanampakn sikap mendasar ini (berani mengakui ketidaktahuan) ke dalam jiwa murid-muridnya.